ADSENSE IN ARTICLE AD
ADSENSE 336x280 bawah judul
Fenomena mengenai keracunan makanan di masyarakat kerap kali kita temukan di media-media. Dari mulai anak-anak yang keracunan jajanan di sekolah, hingga pada keracunan pada sekeluarga yang mengalami keracunan makanan pada masakan yang telah di olah oleh si ibu di rumah. Yang terakhir adalah kasus mirna yaitu keracunan kopi.Tentunya kita tidak ingin fenomena keracunan ini terjadi pada orang-orang yang kita cintai, oleh karena itu kita perlu memproteksi diri dan orang-orang yang kita cintai dari makanan yang terkontaminasi oleh bakteri atau racun yang ada didalam makanan, terlebih terhadap makanan yang di olah dengan cara yang salah.
Ilustrasi keracunan makanan |
Makanan dan minuman
Pada dasarnya makanan, dari bahan bakunya sayuran, buah dan jagung adalah makanan yang sudah umum diketahui mengandung kekayaan nutrisi dan vitaminya. Namun terkadang sayuran, buah dan daging bisa dengan mudah terkontaminasi oleh racun bila tidak dijaga dengan semestinya, contohnya pupuk yang di semprotkan pada tanaman sayur atau buah ketika masih di ladang. Buah atau sayur yang terkenan zat kimia ini bila dimakan secara langsung tanpa di bersihkan terlebih dahulu atau di cuci terlebih dahulu tentunya akan membahayakan bagi tubuh dan dapat menyebabkan keracunan makanan.Sayur atau buah yang yang sudah di petik, agar dapat dinikmati oleh keluarga, sangat cocok dihidangkan dengan dengan menu andalan keluarga. Dalam pengolahannyapun ketika salah dalam mengolah malah akan berpeluang menjadi perantara keracunan makanan pada tubuh. Begitupun saat kita menikmati makanan ke dalam mulut kita. Melihat hal ini semua, perlu diwaspadai bagi diri kita untuk menjaga makanan yang akan kita nikmati kedalam mulut kita. Dimulai dari keadaan sayuran, buah, atau daging pada saat kita beli di pasar. Jangan sampai kita salah membeli bahan untuk keluarga tentunya. Membeli sayur, buah dan daging yang rusak keadaanya, tidak sehat kandungannya tentu awal dari makanan yang terkontaminasi yang berpotensi untuk meracuni tubuh.
Intinya, penyebab pertama keracunan makanan adalah adanya bakteri yang berkembang biak pada makanan yang kurang bersih dalam proses pembuatannya ataupun pada penghidangannya. Bakteri-bakteri ini melepas toksin-toksinnya atau racunnya pada makanan yang dihinggapinya. Makanan yang sering dengan mudah dihinggapi mereka adalah semua makanan yang mengandung lemak tinggi seperti susu, keju, es cream, yogurt, roti , biskuit, dan makanan hasil laut seperti remis, kerang cumi, daging-dagingan. Begitu pula dengan kaleng yang dikemas dengan keadaan cacat.
Hal yang menyebabkan makanan menjadi racun
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami keracunan makanan. Pertama, karena bahan mentah makanan itu mengandung zat yang tidak untuk dikonsumsi, seperti kandungan peptisida yang masih menempel pada buah-buahan dan tidak menyimpan daging dan produk bahan dasar susu pada suhu yang tepat dalam kulkas. Kedua, makanan diolah dalam proses yang keliru, seperti pengolahan mie instant tanpa mengganti terlebih dahulu air rebusannya untuk dijadikan kuah mie dan Daging unggas, sosis dan burger yang tidak dimasak secara merata. Keempat, makanan siap makan yang tengah mengalami masa kadaluarsa, seperti sayur bayam yang sudah dimasak lebih dari tiga jam yang lalu, terlalu lama meninggalkan makanan matang dengan suhu hangat di ruangan dan sebab dari tangan yang kotor atau orang yang tengah sakit memegang makanan secara langsung.Tanda dan gejala keracunan makanan
Umumnya tanda dan gejala keracunan makanan umumnya dapat di rasakan dengan datangnya rasa mual hingga muntah-muntah, badan terasa limbung, terasa pusing dan pening, buang air besar dengan frekuensi yang tinggi, demam menggigil kedinginan, hingga sampai mengakibatkan kejang-kejang karena racun sudah sampai pada otak. Bila sudah mengalami keracunan hingga ke otak segera lakukan tindakan kritis dengan membawanya ke Unit Gawat Darurat (UGD).Tindakan terhadap keracunan
Bila terjadi keracunan makanan. Segera lakukan pertolongan pertama dengan memberikan korban minum dari air kelapa muda atau susu murni bila korban masih dalam keadaan sadar. Bila korban sudah pingsan, korban di miringkan atau tengkurapkan dengan memaksa korban untuk mengeluarkan makanan yang masih bisa dikeluarkan , tindakan selanjutnya adalah membawa korban ke rumah sakit.Guna menghindari keracunan makanan pada diri kita dan keluarga perlu adanya pola hidup sehat dan bersih. Oleh karena itu perlu bagi kita untuk selektif dalam memilih makanan, daging, buah dan sayuran. Pilihlah makanan dalam keadaan baik dalam arti tidak busuk, di tempatkan pada tempat yang bersih dan diolah dengan olahan yang tepat. Selain itu pula, menjaga daya tahan tubuh agar senantiasa fit agar dapat menolak toksin-toksin yang berhasil masuk dalam tubuh kita.
0 Response to "Tips Cara Mengenali Ciri-Ciri Keracunan Makanan, dan Penanganannya"
Posting Komentar