ADSENSE IN ARTICLE AD
ADSENSE 336x280 bawah judul
sehatqito.blogspot.com - Akhir-akhir ini rokok elektrik atau yang biasa disebut vape sudah mulai diperbincangkan. Ada sebagian kalangan yang menyebutkan kalau menggunakan vape lebih baik dari pada menghisap rokok konvesial pada umumnya. Namun ternyata itu adalah salah kaprah, dua-duanya sama-sama mengandung bahaya bagi kesehatan.Menggunakan Vape (vaping) memang tidak menghasilkan asap seperti hasil pembakaran pada rokok tembakau, melainkan uap. Namun yang perlu digarisbawahi, tetap ada efek yang dihasilkan saat menghembuskan uap vaping di ruangan tertutup.
Efek terhadap orang lain (second hand smoke) tetap ada mengingat penggunaan rokok elektrik ini menghasilkan emisi partikel halus nikotin dan zat-zat berbahaya lain ke udara di ruang tertutup, hal ini disebabkan karena cairan di dalam vaping mengandung nikotin serta Propylene glycol.
Baca juga : Cara Ampuh Agar Berhenti Merokok!
Nikotin merupakan salah satu bahan yang terdapat pada rokok tembakau, sedangkan Propylene glycol yaitu suatu zat yang dapat menyebabkan iritasi jika dihirup. Biasanya zat ini digunakan untuk pembuatan shampoo, sebagai pengawet makanan dan pelarut obat-obatan.
Bahaya Vape
Berikut Bahaya Vape yang kami lansir dari Doktersehat.com :Adiksi
Vaping merupakan cara baru memasukkan nikotin dalam tubuh. Nikotin mengakibatkan efek buruk terhadap tubuh yaitu adrenalin meningkat, tekanan darah meningkat dan juga mengakibatkan ketagihan.
Keracunan
Terdapat sebuah kasus kematian anak karena hal ini. Namun resiko kemungkin ini terjadi tidaklah terlalu besar, namun harus dihindari.
Bahaya terhadap sistem pernapasan
Ada peringatan dari pabrik rokok elektrik yang menyatakan :Bagi konsumen yang memiliki penyakit paru (misalnya asma, PPOK, bronkitis, pneumonia) uap yang dihasilkan rokok elektronik dapat menimbulkan serangan asma, sesak napas, batuk hingga radang paru-paru. Jangan gunakan produk ini jika mengalami keadaan di atas. Hal ini menunjukkan bahwa produk ini benar-benar berbahaya , terutama untuk sistem pernapasan.
Laporan kasus pribadi lain yang dirawat karena mengalami penyakit akibat rokok elektronik
diantaranya: pneumonia, gagal jantung, disorientasi, kejang, hipotensi, luka bakar akibat meledaknya rokok elektronik di mulut.
diantaranya: pneumonia, gagal jantung, disorientasi, kejang, hipotensi, luka bakar akibat meledaknya rokok elektronik di mulut.
Kemudian menurut dr.Devika Yuldharia dari Alodokter.com, mengatakan bahwa Merokok merupakan kebiasaan yang kurang baik bagi kesehatan. Saat ini telah berkembang rokok elektrik. Rokok elektrik dapat digunakan sebagai langkah awal untuk berhenti merokok tembakau.
Hingga kini penggunaan rokok elektrik masih menjadi pro dan kontra di kalangan para pakar dan peneliti. Penelitian menunjukkan 60% orang yang ingin berhenti merokok diprediksi akan melancarkan upayanya jika mereka beralih menggunakan rokok elektrik. Namun penelitian lain menunjukkan rokok elektrik tidak mampu menolong perokok mengatasi kecanduan merokok jika penelitian dilakukan terhadap kelompok perokok secara umum.
Anda harus tetap hati-hati dengan rokok elektrik karena status keamanannya terutama untuk jangka panjang masih belum diketahui. World Health Organization (WHO) pun telah menganjurkan produsen rokok elektrik untuk tidak mengklaim produknya sebagai alat bantu berhenti merokok sampai ada bukti ilmiah kuat yang mendukung hal tersebut.
Menurut WHO, uap rokok elektrik mengandung zat kimia berbahaya yang dapat menimbulkan polusi udara. Menurut BPOM, rokok elektrik mengandung nikotin cair dan bahan pelarut propilen glikol, dieter glikol, dan gliserin. Jika semua bahan itu dipanaskan akan menghasilkan senyawa nitrosamine. Senyawa tersebut dapat menyebabkan kanker.
Baca juga : Awas! Ternyata Vape Bisa Meledak di Wajah Anda
Beberapa penelitian menemukan bahwa rokok elektrik dapat memicu inflamasi dalam tubuh, infeksi paru-paru dan meningkatkan risiko asma, stroke serta penyakit jantung.
Oleh sebab itu sebaiknya anda mengurangi merokok, baik itu rokok tembakau ataupun rokok elektrik. Sayangi tubuh anda dengan melakukan perubahan gaya hidup menjadi gaya hidup sehat dengan tidak merokok.
Hingga kini penggunaan rokok elektrik masih menjadi pro dan kontra di kalangan para pakar dan peneliti. Penelitian menunjukkan 60% orang yang ingin berhenti merokok diprediksi akan melancarkan upayanya jika mereka beralih menggunakan rokok elektrik. Namun penelitian lain menunjukkan rokok elektrik tidak mampu menolong perokok mengatasi kecanduan merokok jika penelitian dilakukan terhadap kelompok perokok secara umum.
Anda harus tetap hati-hati dengan rokok elektrik karena status keamanannya terutama untuk jangka panjang masih belum diketahui. World Health Organization (WHO) pun telah menganjurkan produsen rokok elektrik untuk tidak mengklaim produknya sebagai alat bantu berhenti merokok sampai ada bukti ilmiah kuat yang mendukung hal tersebut.
Menurut WHO, uap rokok elektrik mengandung zat kimia berbahaya yang dapat menimbulkan polusi udara. Menurut BPOM, rokok elektrik mengandung nikotin cair dan bahan pelarut propilen glikol, dieter glikol, dan gliserin. Jika semua bahan itu dipanaskan akan menghasilkan senyawa nitrosamine. Senyawa tersebut dapat menyebabkan kanker.
Baca juga : Awas! Ternyata Vape Bisa Meledak di Wajah Anda
Beberapa penelitian menemukan bahwa rokok elektrik dapat memicu inflamasi dalam tubuh, infeksi paru-paru dan meningkatkan risiko asma, stroke serta penyakit jantung.
Oleh sebab itu sebaiknya anda mengurangi merokok, baik itu rokok tembakau ataupun rokok elektrik. Sayangi tubuh anda dengan melakukan perubahan gaya hidup menjadi gaya hidup sehat dengan tidak merokok.
Untuk itu lebih kami sarankan untuk tidak menggunakan vape, apalagi rokok biasa. Karena dua-duanya mempunyai resiko bagi kesehatan anda.
Referensi :
0 Response to "Ini Bahaya Vape yang Perlu Anda Ketahui...!!!"
Posting Komentar